Selasa, 17 Agustus 2010

Tips melacak bakteri dalam air isi ulang

Apakah air minum isi ulang bisa langsung diminum?
Pada prinsipnya, Air Minum Isi Ulang yang banyak dijual itu layak
dikonsumsi. Tapi, yang aman diminum adalah yang kualitasnya sudah
diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kotamadya Setempat.
Intinya, Air Minum yang layak diminum harus melewati 3 persyaratan
kelaikan, yaitu dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi. Jika standar tersebut
sudah terpenuhi, depo tersebut akan diberikan sertifikat izin dari Dinas
Kesehatan tersebut.
Nah, agar tidak ragu, sebaiknya minta diperlihatkan sertifikat tersebut
sebelum membeli Air Minum Isi Ulang. Perhatikan juga masa waktu
berlakunya, karena izin ini tidak berlaku selamanya. Tiap 6-12 bulan depo
harus memeriksakan produknya.
Bisakah air minum mengandung bakteri dapat dilihat secara kasat mata?
Tidak bisa. Untuk mengetahui apakah ada bakteri dalam Air Minum
memang harus diteliti di laboratorium. Tapi, Anda bisa mendeteksi secara
fisik apakah air layak diminum. Dari segi fisik, air minum tak boleh memiliki
bau, rasa, dan warna (harus jernih).
Melalui tes laboratorium dapat diteliti dari segi kimia. Air minum harus
bebas dari kandungan zat kimia berbahaya, seperti logam berat (air raksa
atau merkuri (Hg), timbal (Pb) dan Au) aluminium, besi, serta klorida.
Sedangkan, dari segi mikrobiologi, air minum tidak boleh mengandung
bakteri-bakteri patogen (bersifat racun sehingga dapat menimbulkan
penyakit). Bakteri yang tergolong patogen adalah E.coli, Salmonella typhii,
dan sejenisnya. Karena telah mendapatkan proses sterilisasi, harusnya
AMIU dapat langsung dikonsumsi.
Apa bahayanya mengonsumsi air minum yang telah terkontaminasi bakteri
E. coli?
Kehadiran bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak
ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang
rendah dalam proses pengadaan air.
Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko
kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S.
typhii (penyebab tifus), kolera, dan disentri.
Oleh karena itu, Isi Ulang Air Minum, Air Reverse Osmosis harus bebas dari
semua jenis bakteri coliform dan bakteri lain yang bersifat patogen yang
dapat menyebabkan diare, diare berdarah, kram perut, dan rasa mual.
Jadi, bagaimana agar tetap aman mengonsumsi air minum isi ulang?
Perhatikan sanitasi botol kemasan dari Depot Air Minum Isi Ulang, Depot Air
Minum. Berikut langkah-langkahnya:
- Cuci botol kemasan dari Depot Air Minum Isi Ulang, Depot Air Minum
dengan sabun pembersih alat dapur yang tidak beraroma. Tujuannya agar
tidak mempengaruhi rasa air yang akan diisi nanti.
- Setelah bersih dari air sabun, bilas botol dengan air panas (suhu 80 derajat
Celcius).
- Lalu, tutup botol Isi Ulang Air Minum, Air Reverse Osmosis dengan rapat
dengan plastik bersih. Buka tutup tersebut, tepat sebelum botol diisi air
minum isi ulang, sehingga debu tidak mudah masuk.
Selain itu, lakukan usaha-usaha desinfeksi sendiri di rumah, misalnya rebus
air minum isi ulang tersebut di atas api hingga mendidih selama minimum
2 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar