Sabtu, 14 Agustus 2010

Misteri segitiga bermuda terpecahkan oleh ilmuwan australia

Misteri hilangnya beberapa
kapal laut dan pesawat
terbang di wilayah yang
disebut ‘Segitiga Bermuda’
kini tersingkap sudah.
Singkirkan jauh-jauh teori
tentang pesawat luar
angkasa alien, anomali
waktu, piramida raksasa
bangsa Atlantis, atau
fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis
Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air
mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya
beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang
membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia
selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of
Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May
di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu
adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang
menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan
misterius di lokasi itu.
Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius
selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya
zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut
Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering
terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut
Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan
menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu
menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa
meledak dari dasar laut.
Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah
tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara
geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air balon
berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan
langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar
dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa
dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana
raksasa, berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti
oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar